2/3.7 Ekonomi Indonesia setiap periode pemerintahan, orde lama, orde baru, reformasi
2/3.7 Ekonomi Indonesia
setiap periode pemerintahan, orde lama, orde baru, reformasi
1. Pada Masa Orde Lama
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi dan keuangan pada masa awal kemerdekaan amat
buruk, antara lain disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi yang dikarenakan beredarnya lebih dari
satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu
pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata
uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan
Jepang.
Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces
for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di
daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga
mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai
pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang
beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga. Adanya blokade ekonomi oleh
Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri
RI.
2. Masa Orde Baru
(1967-1998)
Pada awal orde
baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritasutama.
Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan
keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi
mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per
tahun. Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi
liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi
dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi
campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan
praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam
perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah
tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri.
Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang,
tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan,
pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita
dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan
dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara
periodik lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan lima tahun).
Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras,
penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti
angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan
industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil menggalakkan
preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB dan pengaturan usia
minimum orang yang akan menikah.
Namun dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran
lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah,
antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin
tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan menimbulkan
konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan
hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik,
ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.
Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global,
Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara
drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai
kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.
Masa Reformasi (1998-sekarang)
Masa reformasi
dianggap sebagai tonggak baru perjalanan kehidupan bangsa Indonesia dari sisi
sosial dan politik. Muncul beberapa kebijakan yang kemudian menjadi landasan
bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia kedepan. Kebijakan yang paling
menonjol adalah pergeseran pengolahan pemerintahan dari sentralitis menjadi
desentralitis.
Referensi:
Google.com.http://id.wikipedia.org/wiki/Cultuurstelsel, Diakses tanggal 20 april 2015.
Google.com.2013.sistem
monopoli perdagangan oleh voc. http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/10/sistem-monopoli-perdagangan-oleh-voc.html, Diakses tanggal 20 april 2015.
Google.com.2015.ekonomi
perang masa penduduk jepang. http://www.gurusejarah.com/2015/01/ekonomi-perang-masa-pendudukan-jepang.html, Diakses tanggal 20 april 2015.
Google.com.2014.sistem
ekonomi liberal kapitalis. https://nhenystie.wordpress.com/2014/03/15/sistem-ekonomi-liberal-kapitalis/, [html].Diakses tanggal 20 april
2015.
Google.com.http://staffsite.gunadarma.ac.id/kuswanto/,[html].Diakses tanggalm 20 april 2015.
Google.com.index
perekonomian Indonesia. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/index-perekonomian_indonesia.html, Diakses tanggal 20 april 2015.
Google.com.2014.sejarah
perekonomian Indonesia. http://putrihemasita.blogspot.com/2014/04/sejarah-perekonomian-indonesia.html, Diakses tanggal 20 april 2015.
Komentar
Posting Komentar