13.1 Teori Perdagangan Internasional
13
Perdagangann Luar Negeri
13.1
Teori Perdagangan Internasional
1. Menurut Absolute Advantage dari Adam Smith
Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada
besaran/variabel riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori
murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini
memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang
diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan
barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang
tersebut (Labor Theory of value ).
Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana
menggunakan teori nilai tenaga kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat
sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogeny
serta merupakan satu-satunya factor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja
itu tidak homogen, factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja
tidak bebas.
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu
terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan
absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini
meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara
yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan
terjadi karena tidak ada keuntungan.
2. Menurut Comparative Advantage : JS Mill
Teori ini menyatakan bahwa suatu Negara akan
menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative
advantage terbesar dan mengimpor barang yang dimiliki comparative
diadvantage(suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor
barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar ).
Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang
ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang
tersebut.
Kelebihan untuk teori comparative advantage ini
adalah dapat menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena
pertukaran dimana kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute
advantage.
COMPARATIVE
COST DARI DAVID RICARDO
A. Cost Comparative Advantage ( Labor efficiency )
Menurut teori cost comparative advantage (labor
efficiency), suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan
internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana
Negara tersebut dapat berproduksi relative lebih efisien serta mengimpor barang
di mana negara tersebut berproduksi relative kurang/tidak efisien.
B. Production Comperative Advantage ( Labor
produktifiti)
Suatu Negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta
mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang / tidak
produktif.
Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan
internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun hanya 1 negara
yang memiliki keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut
memiliki perbedaan dalam cost Comparative Advantage atau production Comparative
Advantage.Teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian dalam perbandingan
relatif. Teori ini berlandaskan pada asumsi:
“Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu
barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan
barang tersebut, dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya”.
Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran
barang dengan barang.
Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan
lain-lain dalam hal pemasaran
Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini
berarti skala produksi tidak berpengaruh.
Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar
negara. Oleh karena itu , suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam
produksi barang-barang dan mengekspornya bilamana negara tersebut mempunyai
keuntungan dan akan mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai
kerugian dalam memproduksi.
TEORI MODERN
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa
pola perdagangan dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor
barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara
intensif.
Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan
perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan
komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi.
Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor
produksi didalam suatu negara.
2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan
didalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity.
A. The Proportional Factors Theory
Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O
menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang
menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva
yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro
kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik
optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau
dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Analisis teori
H-O :
Harga atau
biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor
produksi yang dimiliki masing-masing Negara.Comparative Advantage dari suatu
jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur
dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya Masing-masing negara akan
cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena
negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk
memproduksinya. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang
tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan
mahal untuk memproduksinya
Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau
proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka
harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional
tidak akan terjadi.
B. Paradoks Leontief
Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam
analisis input-output matriks, melalui study empiris yang dilakukannya pada
tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur perdagangan luar negri
(ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan teori
H-O sehingga disebut sebagai paradoks Leontief Berdasarkan penelitian lebiih lanjut
yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox liontief tersebut
dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu :
1. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan
2. Tariff and Non tariff barrier
3. Pebedaan dalam skill dan human capital
4. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam
Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara
memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak.
Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka
ekspornya akan lebih sedikit.
C. Teori Opportunity Cost
Opportunity Cost digambarkan sebagai production
possibility curve ( PPC ) yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang
dihasilkan suatu Negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment.
Dalam hal ini bentuk PPC akan tergantung pada asusmsi tentang Opportunity Cost
yang digunakan yaitu PPC Constant cost dan PPC increasing cost.
D. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom
inggris yaitu Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang
menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang
dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga.Kelebihan dari offer
curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan
internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan
menentukan harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan
menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada
penentuan comparative advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu
negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua faktor yang
senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional. Teori
perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer
Curve.
Referensi:
Google.com.2014.Perdagangan
internasional. http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional, Diakses tanggal 25 april 2015.
Muslicha
visitasari.2011. Kebijakan Perdangan Luar Negeri. http://mandaluvpanda.blogspot.com/2011/04/bab-10-kebijakan-perdangan-luar-negeri.html, Diakses tanggal 25 april 2015.
Sintia
kurniawati. 2015. Perkembangan Ekspor Indonesia. http://usernamesintia.blogspot.com/2015/04/perkembangan-ekspor-indonesia.html ,Diakses tanggal 25 april 2015.
Komentar
Posting Komentar