Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

SUMBER LAIN MENGENAI RISIKO

SUMBER LAIN MENGENAI RISIKO 1.        Prosedur menerima/melanjutkan klien Ini adalah prosedur yang dilakukan sebelum audit dimulai, yakni untuk memutuskan apakah KAP akan menerima atau meneruskan audit untuk entitas yang sudah menjadi kliennya tahu lalu. 2.        Penugasan masa lalu Pengalaman dari penugasan audit atau penugasan lain di entitas tersebut pada masa lalu, bisa dimanfaatkan untuk menilai risiko tahun ini. 3.        Informasi eksternal ·          Inquiries pada pengacara atau ahli penilaian yang digunakan entitas ·           Reviu atas laporan yang dibuat bank atau lembaga pemeringkat (rating agencies) ·          Informasi mengenai industri yang bersangkutan dan keadaan ekonomi 4.        Diskusi tim audit Diskusi tim audit (termasuk engagement partner-nya) mengenai kerawanan laporan keuangan entitas tersebut terhadap risiko-risiko tertentu. SUMBER RISIKO (pasal 16 huruf b) 1.EKSTERNAL • peraturan perundang-undangan baru, • perkembangan te

Pengertian Struktur Pengendalian Intern

Pengertian Struktur Pengendalian Intern Struktur pengendalian intern sebagai suatu tipe pengawasan diperlukan karena adanya keharusan untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Seorang manajer/pemilik perusahaan yang merasa tidak memiliki cukup waktu dan kemampuan untuk mengelola sendiri semua kegiatan perusahaannya, akan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang lain. Tetapi bersamaan dengan atau segera setelah pemilik perusahaan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya, pada saat itu pula dirasakan suatu kebutuhan untuk senantiasa mengawasi pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dicapai oleh para fungsionaris tersebut. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2001:319.2) pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) ef

OBSERVASI DAN INSPEKSI

1. Inspeksi Inspeksi merupakan cara memeriksa dengan menggunakan panca indera terutama mata, untuk memperoleh pembuktian atas suatu keadaan atau suatu masalah pada suatu saat tertentu (misalnya tentang eksistensi, jumlah dan jenis barang). Inspeksi sebaiknya dilakukan oleh dua orang auditor. Auditor harus mencoba mengusahakan agar ada wakil instansi atau pihak ketiga yang menyertai inspeksi itu, yang dapat membenarkan/ menguatkan kesimpulan auditor. Sesuai keperluannya, auditor dapat meminta wakil instansi atau pihak ketiga agar turut menandatangani berita acara mengenai inspeksi tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan timbulnya bantahan mengenai kecermatan inspeksi yang dilakukan oleh auditor. Contoh inspeksi adalah audit fisik. 2. Observasi Observasi atau pengamatan adalah cara memeriksa dengan menggunakan panca indera terutama mata, yang dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan sesuatu keadaan atau masalah. Kadang-kadang observas